Sabtu, 25 Oktober 2014

Astronot bisa kena kanker selama perjalanan ke Mars

 
Para ilmuwan dan insinyur roket tengah mempersiapkan misi eksplorasi ke planet Mars. Sayangnya, misi menjelajah Mars dapat membunuh manusia, bahkan saat di perjalanan sekalipun.
 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of New Hamsphire, misi luar angkasa ke Mars dapat menjadi sebuah misi yang mustahil karena bahaya radiasi yang semakin meningkat belakangan ini. Meningkatnya radiasi dapat membuat para astronot mengalami berbagai macam penyakit mematikan seperti kanker.

Mengutip dari Daily Mail (22/10), waktu yang diperbolehkan bagi astronot (berumur 30 tahun) pria untuk melakukan misi luar angkasa jarak jauh seperti ke Mars hanya sekitar 400 hari, sementara bagi astronot wanita jauh lebih pendek lagi, yakni hanya 300 hari.

Namun akibat penurunan aktivitas matahari, waktu penjelajahan luar angkasa astronot menurun drastis. Untuk pria hanya tersisa 320 hari sementara wanita 240 hari saja. Padahal perkiraan waktu maksimal yang diperlukan untuk sampai di Mars bisa mencapai 250 hari lebih!

Perlu diketahui bila matahari kita sejatinya tidak hanya berfungsi sebagai pusat tata surya, tetapi juga pelindung planet-planet di dalamnya dari serangan 'cosmic ray' atau partikel dengan energi dan radiasi tinggi yang berasal dari bintang atau ledakan Supernova. Cosmic ray dapat dijauhkan dari tata surya dan bumi kita karena matahari senantiasa mengeluarkan gelombang angin atau 'solar wind' yang dapat memantulkan cosmic ray kembali ke luar angkasa.

Celakanya, saat ini aktivitas matahari semakin melemah, begitu pula solar wind yang dihasilkannya. Bahkan, kekuatannya berkurang hingga 20 persen. Hal ini menyebabkan jumlah cosmic ray yang masuk tata surya meningkat.

"Kondisi ini (melemahnya matahari) memang bukan hal yang dapat menghentikan misi-misi luar angkasa jangka panjang seperti eksplorasi bulan, asteroid, atau bahkan Mars. Namun, radiasi dari cosmic ray dari galaksi tetap menjadi faktor yang membatasi durasi dari sebuah misi," ujar Dr Nathan Schwadron, pemimpin dari penelitian tersebut.

Aktivitas dari matahari sendiri diprediksi terus mengalami penurunan di masa depan. Boleh jadi, saat manusia benar-benar siap pergi ke Mars, justru alam yang tidak mengizinkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Wahyu © 2008 Template by:
SkinCorner